Laman

Kiat Memulai Usaha Jual Es Dawet

Kiat Memulai Usaha Jual Es Dawet

Kiat Memulai Usaha Jual Es Dawet
Kiat Memulai Usaha Jual Es Dawet
 
Usaha kuliner merupakan salah satu jenis usaha yang selalu memiliki potensi keuntungan tinggi, baik itu usaha yang bermodal besar atau kecil. Di Indonesia, ada banyak sekali jenis makanan dan minuman khas yang bisa dijadikan ide untuk membuat bisnis kuliner sukses, salah satunya adalah es dawet.

Minuman dingin dan manis ini sangat populer di Indonesia, namun nampaknya belum banyak yang berminat memulai usaha jual es dawet sebagai usaha modal kecil dengan potensi untung besar. Usaha berdagang es dawet masih cenderung dilihat sebagai usaha kecil-kecilan yang tidak banyak mendatangkan untung.

Hal ini sangat disayangkan, padahal es dawet berpotensi untuk dijadikan bisnis kuliner khas Indonesia yang populer dengan marjin keuntungan lumayan. Hal ini dibuktikan oleh Citra Puspa Sari, seorang pengusaha waralaba es dawet dengan nama usaha Es Dawet Cah Banjar.

Citra memulai usaha jual es dawet dengan dua alasan sederhana: karena ia sendiri sangat menyukai es dawet, dan karena usaha es dawet dapat dimulai dengan biaya yang cukup murah. Menurut Citra, es dawet memiliki potensi besar sebagai usaha kuliner modal kecil karena banyak orang yang menyukainya namun kesulitan mendapatkannya.

Pasalnya, es dawet biasanya hanya mangkal di tempat-tempat tertentu seperti pasar atau depan sekolah, dan tidak semua restoran atau warung makan menyuguhkan dawet sebagai salah satu minuman khasnya.

Selain itu, banyak orang yang segan minum es dawet dari penjual yang mangkal di pinggir jalan, dengan alasan takut tidak higienis. Hal inilah yang mendorong Citra untuk memulai usaha jual es dawet, dimana es dawet dijual menggunakan nama dagang sehingga terkesan lebih meyakinkan.

Pengumpulan Modal
Ketika memulai usaha pada tahun 2006, Citra hanya mengeluarkan biaya 600 ribu rupiah, dimana 100 ribu rupiahnya adalah bahan baku seperti gula merah, santan, cendol dan es batu, sementara 500 ribu-nya adalah biaya pembuatan serta gerobaknya. Citra memilih untuk mulai berjualan di depan sekolah, karena sekolah merupakan salah satu tempat ideal untuk berjualan minuman dingin.

Dalam sehari, Citra mampu menjual 50 gelas es dawet, dimana satu gelasnya dihargai 10 ribu rupiah. Dengan harga yang relatif murah, citra dagangan yang bersih dan berkualitas serta jenis dagangan yang memang digemari, Citra mampu membeli tiga buah gerobak baru pada tahun 2007 untuk disewakan pada pedagang lain.

Ketika menyadari potensi besar dari usaha minuman dingin khas Indonesia ini, Citra kemudian mengumpulkan modal sebanyak 50 juta rupiah dengan cara meminjam dari orang tua serta mengambil dari rekening tabungannya untuk membeli bumbu rahasia, peralatan membuat dawet yang lebih canggih serta lima buah gerobak ekstra dari seorang ‘bos’ usaha es dawet yang usahanya sudah maju.
banner 1

Pengembangan Usaha
Saat memulai usaha jual es dawet, Citra menekankan kekhasan berupa merk Es Dawet Cah Mbanjar yang bahan-bahannya benar-benar didatangkan dari daerah Banjar. Usaha es dawet milik Citra pun meraih berbagai penghargaan bidang UKM seperti Penghargaan Bank Sumut Usaha Mikro Kecil Award.

Saat ini, Citra menawarkan sistem waralaba kerjasama dengan Bank Mandiri yang dipasarkan dalam dua bentuk: waralaba modal kecil yang hanya meliputi pemberian pelatihan dan modal usaha dimana pewaralaba bebas membeli gerobak serta membuat resep sendiri, atau waralaba penuh dimana pewaralaba harus mengeluarkan modal senilai 60 juta rupiah untuk mendapatkan bumbu rahasia plus rumah produksi dan hak untuk memasarkan merk.
- See more at: http://menjadiwirausaha.com/kiat-memulai-usaha-jual-es-dawet/#sthash.M96oFxLz.dpuf